Chen EXO Rilis Lagu Tema Drama Do You Like Brahms
Pemerintah Korea Selatan mempersiapkan 29 miliar won atau seputar Rp360,3 miliar untuk menolong perusahaan selingan musik kecil serta menengah ditengah-tengah epidemi Covid-19. Dana itu akan dialirkan berbentuk gedung-gedung studio untuk konser online.
Metode Bermain Judi Togel di Indonesia |
Gagasan pendistribusian itu dikatakan sesudah beberapa agen besar sukses bertahan ditengah-tengah epidemi lewat konser online, seperti deretan konser Beyond Live dari artis-artis SM Pertunjukan, dan Bang Bang Con: The Live, konser daring BTS yang dapat pecahkan rekor Guinness World.
Oleh karenanya, project pertolongan ini akan diperintah seksi industri budaya terkenal Kementerian Kebudayaan. Menurutnya, budget itu akan menolong seputar 30 konser online.
"Kami belum putuskan dengan cara detil langkah kami pilih perusahaan selingan yang akan dibantu. Tetapi, kami akan memilihnya dengan cara terbuka. Kemungkinan ada 30 perusahaan yang lain tanpa ada tumpang tindih," kata perwakilan Kementerian Kebudayaan Cho Young-kwon seperti dikutip Korea Herald.
Cho Young-kwon mengutarakan faksi kementerian masih cari tempat pembangunan studio. Mereka merencanakan studio itu bisa dipakai pada semester awal 2021.
HALLYU Cerita Ironi Suami-Istri di Balik Ide Flower of Evil
Dampak 'Ledakan' Dynamite BTS, Korsel Cuan Rp21,1 Triliun
Narasi di Balik Ciri-ciri Animasi TinyTAN BTS
Industri musik Negeri Ginseng awalnya disampaikan keseluruhannya tidak untung sampai 121,3 miliar won atau sama dengan Rp1,51 triliun ditengah-tengah epidemi Covid-19. Bukti ini tersingkap dalam pemaparan Perkumpulan Industri Merek Rekaman Korea di salah satunya seminar pada Agustus kemarin.
Kerugian itu beberapa karena penangguhan beberapa ratus konser dalam lima bulan paling akhir. Semasa epidemi, konser serta festival musik K-Pop dan classic memang diurungkan serta berubah ke acara virtual.
Mereka selanjutnya menerangkan jika semenjak Februari sampai akhir Juli, 162 konser di teritori Hongdae diurungkan serta mengakibatkan kerugian 1,1 miliar won (Rp13,7 miliar).
Pada tingkat nasional, seputar 288 konser gagal sampai mengakibatkan kerugian 106,4 miliar won (Rp1,3 triliun). Disamping itu, 539 acara yang lain gagal diadakan dalam periode itu serta menyebabkan kerugian 121,3 miliar won (Rp1,51 triliun).
Dari keseluruhnya data itu, 89 salah satunya adalah konser yang semestinya diadakan oleh perusahaan anggota perkumpulan. Dengan penangguhan ini, keseluruhan kerugian mereka capai 13,9 miliar won (Rp173,1 miliar)