Saham SIDO Turun 6,63 Persen pada Sesi I Hari Ini 1 Agustus 2022

 Jakarta - Saham PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Ada Tbk (SIDO) turun pada penutupan perdagangan saham sesion pertama, Senin (1/8/2022).   Agen Slot Terpercaya



Mencuplik data RTI, saham SIDO turun 6,63 % ke status Rp 845 per saham pada penutupan perdagangan sesion pertama. Saham SIDO dibuka statis Rp 905 per saham. Saham SIDO ada di tingkat paling tinggi Rp 905 dan paling rendah Rp 845 per saham.

Apakah Mesin Slot Online dan Kasino Menipu Pemain

Keseluruhan frekwensi perdagangan 14.229 kali dengan volume perdagangan 411.344 saham. Nilai transaksi bisnis Rp 34,9 miliar. Revisi saham SIDO ini terjadi di tengah-tengah pergerakan Index Harga Saham Kombinasi (IHSG) yang menghijau. IHSG naik 0,28 % ke status 6.970,87.


Pada sesion pertama, IHSG ada di tingkat paling tinggi 7.005 dan paling rendah 6.955. Sekitar 261 saham kuat dan 247 saham menurun. 165 saham diam pada tempat. Keseluruhan frekwensi perdagangan 906.567 kali. Keseluruhan volume perdagangan 16,7 miliar saham. Nilai transaksi bisnis Rp 8,6 triliun. Status dolar Amerika Serikat pada rupiah di range 14.892.


Sebagian besar bidang saham kuat yang dipegang index bidang saham IDXtransportasi naik 1,46 %, index bidang saham IDXnonsiklikal naik 0,82 % dan index bidang saham IDXproperty naik 0,64 %.


Saham SIDO turun 7,18 % pada 25-29 Juli 2022. Saham SIDO ada di tingkat paling tinggi Rp 990 per saham dan paling rendah Rp 905 per saham. Keseluruhan volume perdagangan saham 262.133.669 saham. Nilai transaksi bisnis Rp 246,6 miliar. Keseluruhan frekwensi perdagangan 48.742 kali.


Awalnya, SIDO umumkan performa semester I 2022. Pada masa itu, pemasaran SIDO turun 2,58 % dibandingkan semester I 2021 jadi 1,61 triliun. Sementara beban dasar pemasaran naik 4,54 % jadi Rp 757,61 miliar.


Hingga keuntungan bruto turun 8,13 % jadi RP 845,49 miliar. Mencuplik neraca keuangan yang dikatakan pada Bursa Dampak Indonesia (BEI), turunnya penghasilan intinya karena pemasaran fragmen jamu herbal dan suplemen turun berarti jadi Rp 988,73 miliar pada semester I 2022, dibandingkan masa yang serupa tahun kemarin sejumlah Rp 1,06 triliun.


Walau dua fragmen yang lain alami peningkatan. Seperti fragmen minuman dan makanan yang naik jadi Rp 544,82 miliar dibandingkan semester I 2021 sejumlah Rp 526,24 miliar. Dan fragmen farmasi yang tumbuh jadi Rp 78,55 miliar dibandingkan awalnya Rp 67 miliar.


Searah dengan perolehan itu, keuntungan masa jalan yang bisa diatribusikan ke pemilik substansi induk turun 11,23 % jadi Rp 445,6 miliar dibandingkan semester I 2021 sejumlah Rp 502 miliar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keeping a streak alive

IN FOCUS: Can easily Southeast Australia or europe repair its own well-known web website visitor traffic jams?